Nyelang Margi by Gumatat Gumitit Gospell

Nyelang Margi translates to: "With respect to all beings who dwell in this territory, I humbly request passage."

Predetermined paths are often walked, yes. Yet mantras of reminder often stir into winding directions, guided by voices caught in the lattice of power lines. Dust motes dancing in the headlight beams of raving motorcycles, street lamps caught in arrhythmia, a butterfly’s wing displacing under the weight of the sky. As regeneration comes, they trace back the memories of its predecessors and those who didn’t survive winter.

To acknowledge Gumatat Gumitit is to momentarily arrest the boundless regression of signification—a debt paid in the unstable currency of borrowed meaning, a temporal squatting in the electromagnetic commons. The ideological weight of the word gospel, gospell, godspell detaches here, granted with a neutral provenance free of its semiotic derivations. Here, it is the litany of the interstitial, the sonorous good news of the night’s insects.

As the pylons drill into the rice fields, rupturing the myth of fixity, a hypothetical bridge emerges in the liminal, both as transitory apparatus and symbolic boundaries of two realms–the seen and unseen–within the anthropocene sensorium. It is within the netherscape of construction debris and palm trees that the sound of Gumatat Gumitit Gospell acts as a smuggler, a series of fugitive harmonics swarming through the barbed wire of genre armed with a kerosene lamp.

––––––––––––––––––––

Jalan yang telah ditentukan sebelumnya sering kali dilalui, ya. Namun mantra-mantra pengingat sering kali melintir ke arah yang berliku, dipandu oleh bisikan yang terperangkap dalam carut marut kabel listrik. Debu-debu menari di sorotan sepeda motor yang bising, lampu jalan terperangkap dalam aritmia, sayap kupu-kupu terpatah di bawah beban langit. Di waktu regenerasi, mereka melacak jejak memori dari keluarga-keluarga yang tidak melewati musim dingin.

Untuk memahami Gumatat Gumitit berarti menghentikan sejenak kemunduran yang tak terbatas–hutang yang dibayar oleh mata uang pinjaman dengan makna yang tidak stabil, arus elektromagnetik yang berjongkok sementara di ruang tunggu. Beban ideologis kata gospel, gospell, godspell terlepas di sini, dihadirkan melalui pandangan sekuler tentang asal usul dan derivasi semiotiknya. Di sini, kata itu adalah litani interstisial, kabar merdu dari serangga-serangga malam.

Saat tiang-tiang listrik mengebor sawah, hancurlah mitos ketetapan, otoritas mengintai di selokan dan orang asing berlaga sebagai tengkulak. Sebuah jembatan imajiner muncul di ambang batas, sebagai perangkat sementara dan bedengan simbolis dua alam–sekala dan niskala–dalam sensorium antroposen. Di alam bawah sadar puing-puing konstruksi dan pohon kelapa, bunyi Gumatat Gumitit Gospell beroperasi sebagai penyelundup, serangkaian harmonik yang menggarayang melalui kawat berduri genre.

JKT / IDN
Sound and Visual Arts Label

Instagram
SoundCloud
Facebook